Rabu, 03 Desember 2025
Selamat Datang di Website Resmi MAN 1 Padang Panjang

Untuk Kamu yang Menilaiku Tanpa Mengenalku

04 Nov 2025 Hendriko Septriadi 0 Komentar 101 Dilihat

Untuk kamu,

yang begitu cepat menilai,

yang dengan mudah memberi cap “kasar” padaku —

padahal kita bahkan belum sempat benar-benar saling mengenal.


Aku tahu, mungkin dari luar aku terlihat keras.

Suaraku tidak selalu pelan, caraku bicara tidak selalu lembut,

dan ekspresiku mungkin jarang tersenyum seperti yang kamu harapkan.

Tapi tolong… jangan buru-buru menilai aku buruk hanya dari apa yang tampak.


Aku tidak lahir dengan hati yang dingin.

Aku hanya tumbuh dalam dunia yang sering kali memaksa untuk kuat.

Aku belajar menahan air mata, belajar menegakkan kepala,

belajar berbicara tegas agar tidak terus-terusan diremehkan.

Dan dari semua itu, aku jadi terlihat keras di mata orang lain.


Padahal sebenarnya, aku juga punya sisi lembut —

aku hanya tidak selalu menunjukkannya.

Aku peduli, hanya saja kadang aku tidak tahu bagaimana cara yang “benar” untuk menunjukkannya.

Aku jujur, tapi kejujuranku sering terdengar menyakitkan bagi mereka . Aku diam, tapi diamku sering dianggap benci, padahal hanya sedang berusaha memahami.


Kamu tahu… tidak mudah hidup dengan label yang bukan milikku.

Dicap kasar, galak, dingin — seolah aku tidak punya hati.

Padahal di balik sikapku yang terlihat kuat, ada hati yang juga mudah rapuh.

Aku juga ingin dipahami, ingin diterima tanpa harus berpura-pura lembut agar disukai.


Aku bukan malaikat, tapi aku juga bukan monster seperti yang mungkin kamu pikirkan.

Aku hanya manusia yang sedang belajar berdamai dengan diri sendiri.

Manusia yang sudah terlalu sering salah dimengerti,

tapi tetap mencoba berbuat baik dengan caranya sendiri.


Jadi, untuk kamu yang meniliku tanpa mengenalku…

aku tidak marah, sungguh.

Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa setiap orang punya cara berbeda untuk menunjukkan hatinya.


Dan jika suatu hari kamu mau melihat lebih dalam,

mungkin kamu akan sadar —

aku tidak seburuk itu.

Aku hanya terlalu jujur untuk berpura-pura lembut,

dan terlalu tulus untuk menyembunyikan diriku di balik topeng yang bukan milikku.

BY: Hendriko Septriadi

Sering dianggap sombong sebelum benar-benar mengenal, padahal saya pribadi yang tenang dan reflektif. Saya pernah menulis mini novel berjudul Bingkisan Kalbu sebagai wujud ekspresi hati dan pandangan...

Blog Terkait.

Tambahkan Komentar.