
Kepala MAN 1 Kota Padang Panjang Ikuti Rakor KKMA Sumatera Barat: Menasionalisasikan kurikulum Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) atau Mahabbah
Padang Panjang—29 April 2025.ithumasmansapapa//.Dalam semangat kolaborasi dan peningkatan kualitas pendidikan, Kepala MAN 1 Kota Padang Panjang, Bunda Dr. Lainah, S.Ag., M.Pd.I, turut serta dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) se-Sumatera Barat yang berlangsung pada 29 hingga 30 April 2025 di MAN 5 Pasaman Barat. Acara ini menjadi wadah penting bagi seluruh Kepala Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Sumatera Barat untuk membahas isu-isu terkini serta merancang masa depan pendidikan berbasis Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) atau Mahabbah.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Dr. H. Mahyudin, MA, yang menegaskan pentingnya inovasi dalam pendidikan madrasah. Salah satu konsep utama yang mendapat perhatian dalam rakor ini adalah Mahabbah, yang berarti cinta dan kasih sayang dalam Islam. Mahabbah bukan sekadar konsep, tetapi sebuah nilai yang harus mewarnai interaksi antara guru dan siswa sehingga tercipta lingkungan belajar yang penuh kelembutan dan penghormatan.
Kabid Pendidikan Madrasah, H. Hendri Pani Dias, MA, sebagai pemateri utama dalam rakor ini, menguraikan bahwa Mahabbah bukan hanya sekadar emosi, tetapi menjadi fondasi bagi hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik. Ia menegaskan bahwa dengan menciptakan suasana belajar yang mengedepankan rasa kasih sayang, madrasah dapat meningkatkan motivasi belajar, keterlibatan siswa, dan hasil pembelajaran yang lebih optimal.
Dalam presentasinya, H. Hendri Pani Dias memaparkan beberapa manfaat Mahabbah dalam pembelajaran, di antaranya:
1. Meningkatkan Motivasi Siswa – Dengan adanya hubungan yang penuh kasih, siswa merasa lebih dihargai dan termotivasi dalam belajar.
2. Meningkatkan Keterlibatan – Lingkungan belajar yang nyaman mendorong partisipasi aktif siswa dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik.
3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan – Mahabbah membuat proses belajar mengajar lebih efektif karena siswa merasa didukung secara emosional.
Para peserta rakor juga mendiskusikan langkah-langkah konkret untuk menerapkan konsep Mahabbah di madrasah mereka, seperti membangun komunikasi yang santun dan penuh penghormatan, menghargai keberagaman siswa, serta menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berbasis kebersamaan.
Dengan hadirnya kurikulum berbasis Deep Learning dan KBC Mahabbah, diharapkan pendidikan di madrasah semakin berkembang, mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Bunda Dr. Lainah dan para Kepala Madrasah Aliyah se-Sumatera Barat berkomitmen untuk menjadikan Mahabbah sebagai pilar utama dalam pembelajaran, sehingga madrasah benar-benar menjadi tempat pembentukan karakter dan ilmu pengetahuan yang bercahaya.
Semoga langkah ini menjadi awal dari pendidikan madrasah yang lebih unggul dan berdaya, dengan semangat cinta yang tulus untuk membentuk generasi Islami yang berkualitas. Wallahu a'lam bisshawab.(hendra)