
REFLEKSI AYAT TENTANG Q.S AL-BAQARAH : 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Refrensi tafsir ini di ambil dari salah satu kitab tafsir dengan tafsir bil ma'tsur yang dikarang oleh Ulama Syam Prof. Dr. Wahbah Zuhaili, beliau memberikan gambaran tentang penjelasan ayat di atas bahwa salah satu makna puasa yang dilakukan oleh seorang Muslim adalah Allah membimbing dengan mendidik manusia agar nafsunya takut kepada Allah dalam berbagai situasi dan keadaan. Hal ini tergambar bahwa mereka sangat dekat dengan Allah yang terlihat pada cara mereka menahan hal-hal berikut ini:
- Rasa lapar dan haus
- Bau makanan yang mereka inginkan
- Tidak makan di pagi hari
- Hal-hal yang dibolehkan diluar ramadhan, namun pada saat ramadhan mereka tahan.
Bahkan hal-hal baik yang mereka lakukan seperti: memperbanyak baca al-Quran, zikir, kembali dengan bertaubat kepada Allah, sebagaimana yang tergambar dalam Q.S al-a'raf : 201
اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا اِذَا مَسَّهُمْ طٰۤىِٕفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوْا فَاِذَا هُمْ مُّبْصِرُوْنَۚ ٢٠١
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, jika mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat (kepada Allah). Maka, seketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).
555
555
555
555
555
555