
MAN 1 Padang Panjang Gelar Penilaian Pertunjukan Drama: Membentuk Karakter dan Menggali Potensi Siswa
Padang Panjang, 23 Mei 2025 — Suasana Aula MAN 1 Kota Padang Panjang pada hari Jum’at menjadi panggung seni yang hidup dan penuh makna. Siswa-siswi kelas XI F.2 sampai XI F.5 menampilkan beragam pertunjukan drama dalam rangka penilaian akhir semester mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan tema “Membentuk Karakter dan Potensi Siswa Lewat Drama”, kegiatan ini menjadi ajang untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus membentuk kepribadian siswa.
“Drama merupakan media yang sangat efektif untuk melatih empati, kerja sama, dan rasa percaya diri. Ini bukan hanya soal akting, tetapi tentang bagaimana mereka memahami karakter dan nilai-nilai kehidupan,” ujar Ibu Ayu Humairaq, S.Pd guru Bahasa Indonesia sekaligus penanggung jawab kegiatan.
Sebanyak 4 kelompok tampil membawakan drama dengan beragam tema, mulai dari perjuangan di masa kemerdekaan hingga konflik di kehidupan keluarga yang dikemas dengan nilai-nilai moral. Setiap pertunjukan dinilai oleh guru Bahasa Indonesia dengan kriteria penilaian seperti penghayatan peran, kekompakan tim, pesan moral, dan keberanian tampil di depan umum.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian datang dari drama berjudul “Robohnya Surau Kami” karya AA. Navis , drama ini menceritakan kehidupan beragama hanya menekankan ibadah tanpa kerja nyata dan kepedulian sosial adalah sia-sia. Cerita ini dikemas secara sederhana, tetapi penuh makna dan kritik atas kehidupan manusia pada jaman modern ini. Di mana manusia berlomba-lomba untuk memenuhi kepentingannya sendiri, bahkan dalam masalah agama. Manusia menjalankan agamanya dengan baik dan taat hanya agar dirinya dapat masuk surga. Manusia memuji Tuhannya tidak lagi dengan hati yang tulus karena mencintai-Nya, melainkan hanya agar memperoleh pahala dan semakin mudah jalannya untuk masuk ke surga. Hal ini sangat mengenaskan dan memprihatinkan.
Bukan hanya itu, semua kelompok yang lain mampu memberikan penampilan yang terbaik saat pertunjukkan drama. Setiap kelompok, siswa menampilkan adaptasi dari cerita rakyat Indonesia seperti Siti Nurbaya, ada juga yang menampilkan kisah perjuangan Bangsa Indonesia tentang Detik-detik Proklamasi Indonesia, serta kisah perjuangan Habibie dan Ainun. Penampilan mereka dinilai berdasarkan ekspresi, pelafalan, penghayatan peran, serta kekompakan tim.
Kepala Madrasah Dr. Lainah, S.Ag, M.Pd I , berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan sesuai dengan karakter siswa. “Metode penilaian berbasis proyek seperti drama ini sangat baik untuk menilai kemampuan holistik siswa. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pembelajaran yang inovatif, menyenangkan dan berharap kegiatan ini berkelanjutan,” ujar kepala madrasah.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang penilaian, tapi juga menjadi momen berharga untuk menggali potensi seni peran siswa dan menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.(Ayu H)